Media

Dari “Insomniac City” hingga “Seribu Kunang-Kunang di Manhattan”

 A strange scene: a bunch of young hipsters – penny loafers, selvage jeans, tote bags from Shakespeare And Company or MoMA – deep in thoughts browsing books kept on a tall shelf, flipping through pages, checking out the blurbs, reading the opening paragraphs – instead of staring at their smartphones.

Scores of literature enthusiasts and artists crowded the newly renovated hall of Aksara bookstore in Kemang, South Jakarta, on Saturday evening as the retailer celebrated its recent collaboration with Post Santa Bookshop, also based in South Jakarta, to focus on alternative literature and serve as a community center. (The Jakarta Post, July 23, 2018)

"Sepanjang Sabtu, 25 Februari, Suar Artspace dan toko buku POST Santa mengadakan Pesta Cerita, yang diisi dengan rangkaian lokakarya, bursa buku dan barang seni, bincang buku dan membaca cerita anak, hingga penampilan musik." (Nadia Hamid, Rappler Indonesia, 26 Februari 2017)

"It is now time for young, local writers to receive the main spotlight, and POST seems to be very much aware of the idea." (Neighbourlist, 14 February 2017)

"Bersama dengan POST, empat penyair Jakarta dan dua penyair Skotlandia diajak berkeliling pasar dan berkontemplasi, lalu menuangkan pemikirannya ke karya puisi.” (‘Pasar Santa Diserbu Penyair Skotlandia dan Jakarta’, oleh Rizky Sekar Afrisia & Agniya Khoiri, CNN Indonesia, 9 November 2016)

“Dikenal dengan nama Neu! Reekie! dua penyair dari Skotlandia berkolaborasi dengan empat penyair asal Indonesia untuk tampil di tengah keriuhan Pasar Santa, yang sempat menjadi pusat tongkrongan remaja Jakarta.” (‘Senandung Liris di Tengah Pasar’, oleh Rizky Sekar Afrisia & Agniya Khoiri, CNN Indonesia, 9 November 2016)

"Suasana POST sangat berbeda dengan toko buku besar di pusat perbelanjaan." (Bisnis TV, Oktober 2016)